Sekilas Tentang IDAGI, Wadah Alumni Gontor yang Berprofesi Sebagai Dokter

Saat Pondok Modern Darussalam Gontor diuji Allah dengan beberapa santrinya terinfeksi virus Covid-19 beberapa waktu lalu, muncul sebuah berita bahwa ada sekumpulan alumni Gontor yang berprofesi sebagai dokter turut membantu pondok dalam mengatasi ujian ini.
Para alumni itu berkumpul dalam wadah yang bernama IDAGI, Ikatan Dokter Alumni Gontor (Indonesia). Saat itu diberitakan ada sekira 100 orang lebih alumni yang berprofesi sebagai korps baju putih ini yang ikut membantu almamaternya dalam mengatasi wabah yang melanda.
Tentu ini kabar baru bagi sebagian walsantor dan khalayak luar yang mungkin menyangka lulusan pesantren tidak jauh dari profesi guru atau ustadz, sekalipun ada yang diluar profesi itu tapi hanya sedikit.
Para dokter tersebut, setelah tamat Gontor meneruskan ke jenjang pendidikan berikutnya di Fakultas Kesehatan di berbagai universitas di dalam dan luar negeri seperti UGM , Trisakti, Yarsi, UMJ, Undip, UNY, UNAIR, UNHAS, UMI Makassar, Unsyiah Aceh, Unjani, Al-Azhar University Mesir, dll.
Dan ini tentu juga cukup membanggakan dan menghilangkan kekhawatiran bagi sebagian santri atau walisantri yang menginginkan putra-putrinya melanjutkan pendidikan ke fakultas kedokteran namun juga memiliki basis agama yang baik.
Bagaimana dan kapan IDAGI terbentuk? Walsantornews.com menghubungi dr. Muhammad Taniem Nawawi, MMRS yang saat ini mengemban amanah sebagai ketua IDAGI. Berikut beberapa penjelasan Beliau.
Berawal dari silaturahmi alumni
Dr. Taniem menjelaskan bahwa wadah ini terbentuk berawal dari kegiatan kumpul-kumpul (silaturahim) para alumni, kemudian terbersit usulan agar membuat wadah alumni dengan kumpulan profesi dokter.
Bermula dari komunitas sosial para alumni yang digalang oleh Ustadz Faizal, kemudian Beliau mengusulkan agar para alumni yang berprofesi sebagai dokter dibuat wadah khusus.
Dalam beberapa kali Silatnas IKPM (Silaturahim Nasional Ikatan Keluarga Pondok Modern) Darusalam Gontor, kumpulan profesi ini terus dilibatkan.

Menjelang Silatnas ke 2 di Jakarta secara resmi terpilih nama IDAGI (Ikatan Dokter Alumni Gontor (Indonesia)) setelah penggodokan pemilihan nama usulan
Saat Silatnas IKPM ke-2 di Jakarta tanggal 12 Mei 2018, IDAGI diperkenalkan kepada Kiai Hasan dan peserta alumni yang saat itu hadir. Maka tanggal tersebut menjadi tanggal resmi kelahiran IDAGI
Keanggotaan pada mulanya hanya belasan
Saat terbentuk, IDAGI hanya beranggotakan belasan dokter saja, namun setelah beberapa kali sosialisasi, alumni lain kemudian bergabung.
Dan saat ini telah berkumpul lebih dari 150 alumni berprofesi dokter dan akan terus bertambah seiring sosialisasi yang akan terus dilakukan.
Dan Ustadz dr. Taniem sendiri terpilih secara aklamasi sebagai ketua IDAGI yang pertama.
Langkah dan Kegiatan IDAGI

Setelah organisasi terbentuk kemudian dan sudah terpilih logo organisasi, langkah berikutnya yaitu melaporkan ke pondok, yaitu pimpinan dan assatidz suyukh (ustadz-ustadz senior) bahwa telah terbentuk wadah resmi alumni yang berprofesi dokter dan memohon restu dari para Kiai dan para assatidz suyukh serta meminta saran apa yang bisa dilakukan untuk pondok.
Kemudian mulai dilakukan pendataan seluruh alumni yang berprofesi sebagai dokter yang tersebar di seluruh Indonesia. Alumni yang dimaksud yaitu baik yang sempat lulus hingga selesai menamatkan KMI di Pondok dan juga alumni yang sempat beberapa tahun mengenyam pendidikan di Pondok.
“Kita menganggap semua yang pernah mengenyam pendidikan di pondok sebagai alumni“, demikian jelas dr. Taniem.

Para dokter yang tergabung saat ini meliputi profesi dokter umum dan dokter gigi.
IDAGI Dilibatkan dalam Mempersiapkan Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran
Hasil meminta saran ke Pondok, IDAGI kemudian diamanahkan oleh pondok untuk mempersiapkan Rumah Sakit Gontor dan juga pengkaderan dan juga pencarian tenaga pendidik (dosen) untuk fakultas kodokteran di Universitas Darussalam Gontor (UNIDA).

Terlibat dalam Penangan Covid 19 di Pondok
Lebih dari 100 dokter alumni Pondok Modern Darussalam Gontor yang tergabung dalam Ikatan Dokter alumni Gontor (IDAGI) ini turut membantu memperkuat sistem dan mekanisme pencegahan dan percepatan penanganan Covid-19 di pondok

“Selain memberikan saran dan masukan yang substansial dalam pencegahan dan percepatan penanganan covid-19, mereka juga memberikan panduan untuk langkah-langkah strategis bagi Gontor dalam peningkatan kesehatan santri baik dalam jangka panjang,” ungkap Ustadz Dr. M. Adib Fuadi Nuriz, Jubir Satgas Covid-19 Gontor.
“Dengan saran dan masukan mereka, kita mendapatkan landasan ilmiah dalam melangkah. Koordinasi dan konsultasi ini telah berlangsung semenjak epidemi ini terjadi. Dan semakin kita intensifkan semenjak tiga bulan terakhir ini,” lanjut Ustadz Adib.
Ustadz dr. Taniem sendiri merupakan tim dokter yang bersentuhan langsung dalam penanganan wabah ini dengan tugasnya di RSDC (Rumah Sakit Darurat Covid) Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta menjelaskan bahwa Pondok Pesantren mempunyai kelebihan dalam menghadapi wabah covid 19 ini.
“Pola kehidupan di Gontor dengan kesederhanaan dan taat akan protokol kesehatan seperti, memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan, makan makanan yang bergizi, berolahraga yang teratur, berjemur di pagi hari, serta menghandle stres agar supaya imunitas tubuh tetap terjaga adalah modal yang sangat kuat untuk menjaga kesehatan,” ungkap dr. Taniem.
Terus Menjalin Komunikasi dengan Pondok di tengah Kesibukan Profesi
Semua anggota IDAGI adalah dokter aktif yang sudah memiliki seabreg kegiatanya sebagai tenaga kesehatan apalagi dalam situasi Indonesia yang terserang wabah Covid 19. Walaupun demikian mereka terus menjalin komunikasi dengan pondok dan siap jika sewaktu-waktu pondok membutuhkan konsultasi sesuai keahlian mereka.

Seperti baru saja dilakukan beberapa hari yang lalu mereka melakukan teleconference dengan pondok terkait perkembangan persiapan rumah sakit dan fakultas kedokteran UNIDA.
Dan juga direncanakan pada tanggal 12 September nanti, Tim IDAGI akan kembali mengunjungi pondok untuk pemantapan dan koordinasi tentang rumah sakit dan fakultas kedokteran UNIDA.
…o0O0o…
Alhamdulillah, bahwa Allah memberi jalan bagi lulusan Gontor untuk bisa terjun dan memilik banyak profesi yang sangat beragam dalam perannya sebagai mundzirul qoum di tengah masyarakat dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat Islam dan Indonesia secara keseluruhan.